Gurindam merupakan
puisi lama dengan penggunaan bahasanya yang padat dan bernas. Isinya lebih
menekankan nasihat, moral, pengajaran, atau kebenaran.
Kepadatan serta
kebenaran bahasa terletak pada pemilihan dan penyusunan kata-katanya yang
berhasil menimbulkan pengertian yang tepat dan mendalam. Hal ini di perkuat
dengan penggunaan pengulangan pernyataan isi atau pemikirannya. Dengan bahasa
inilah dapat dirasakan unsur-unsur nasihat, pengajaran, dan kebenaran secara
jelas dan berkesan.
Gurindam Dua Belas
karya besar Raja Ali Haji berciri terdiri atas dua baris, berirama aa, baris
pertama sebagai isyarat, baris kedua sebagai jawab.
Gurindam ini disebut
sebagai Gurindam Dua Belas dikarenakan pasal-pasal isi gurindam terdiri atas
dua belas pasal.
Berikut contoh Gurindam
Dua Belas, mulai dari pasal pertama hingga pasal keempat.
Gurindam
Dua Belas
Pasal
Pertama
Barang siapa tidak memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilang nama
Barang siapa mengenal yang empat
Maka ia itulah orang yang ma’rifat
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan tuhan yang bahri
Barang siapa mengenal dunia Tahulah ia barang yang
terpedaya
Pasal
Kedua
Barang siapa yang mengenal tersebut
Tahulah ia makna takut
Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
.....
.....
Pasal
Ketiga
Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Apabla terpelihara lidah
Niscaya dapat dari padanya Faedah
Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan
Tangan, daripada segala berat dan ringan
Pasal
Keempat
Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau lalim segala anggota tubuh pun rubuh
Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah dari padanya beberapa anak panah
Mengupat dan memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang tergelincir
sumber : bahasa indonesia 3
untuk kelas XII SMA program IPA&IPS
Facil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar