PENDAHULUAN
Setiap orang tentunya mengenal kertas. Benda ini kerap kita temui setiap
hari, dimanapun kita berada sehingga dapat kita katakan sebagai salah satu
benda yang familiar dalam kehidupan kita. Definisi kertas sendiri ialah barang ciptaan
manusia yang berwujud lembaran-lembaran tipis yang dapat dirobek, digulung,
dilipat, direkat, dicoret mempunyai sifat yang berbeda dari bahan bakunya yaitu
tumbuh-tumbuhan. Kertas dibuat untuk memenuhi kebutuhan manusia yang beragam.
kertas dikenal sebagai media untuk menulis, menggambar, mencetak, dan banyak
kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih
(tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Untuk
mendapatkan lembaran-lembaran kertas, diperlukan proses pengolahan yang cukup
panjang, mulai dari penyediaan bahan baku berupa serat kayu hingga
"pemasakan" bubur kertas.
Di dalam paper
ini, saya akan membahas tentang bagaimana proses pembuatan kertas dengan sains
teknologi (sains, engineering, teknologi). Menceritakan langkah-langkah proses
pembuatan kertas dimulai dari nol hingga siap digunakan.
BAHAN-BAHAN
PEMBUATAN KERTAS
Bahan-bahan
pembuatan kertas terdiri dari tiga komponen yaitu bahan baku, bahan pembantu
dan bahan pelengkap. Bahan baku adalah bahan utama pembuatan kertas. Bahan
pembantu adalah bahan-bahan yang diperlukan untuk memperlancar pembuatan
kertas. Bahan pelengkap adalah bahan-bahan yang diperlukan dalam proses
pembuatan kertas agar memperoleh hasil yang baik.
a)
Bahan
Baku
Bahan dasar
dalam pembuatan pulp dan kertas adalah serat selulosa. Serat selolusa dapat
diperoleh dari berbagai tanaman, baik tanaman hasil pertanian (seperti tanaman
tebu, bambu, jerami) maupun tanaman hasil hutan (kayu). Menurut Casey (1960),
kayu dibedakan atas dua kelas, yaitu kayu daun lebar (kayu keras) dan kayu daun
jarum (kayu lunak). Pada umumnya, pulp dan kertas yang dihasilkan menggunakan
bahan baku kayu sebagai sumber bahan berserat selolusa. Karena serat selolusa
yang terkandung dalam kayu cukup banyak sekitar 44 – 60 %.
Ø Komponen kimia
kayu:
Komponen
kimia kayu sangat bervariasi antara satu kayu dengan kayu yang lain. Menurut
Casey (1960), bahwa variasi susunan kimia tersebut dalam pembuatan pulp akan
mempengaruhi jumlah larutan pemasak dan kondisi pemasakan, tingkat proses
pemutihan dan jumlah pemutih serta kualitas pulp.
1.
Selolusa
Selolusa
merupakan komponen kimia kayu yang terbesar. Kadar selolusa untuk kayu daun
lebar antara 44 – 60 %, sedangkan kayu daun jarum 49 – 58 % (Casey, 1960).
Kadar selolusa yang tinggi dari bahan baku sangat disukai dalam pembuatan pulp
dan kertas, karena berfungsi membentuk jalinan antar serat dengan ikatan
hidrogen antara gugus hidroksiselolusa (Clark,1985).
2.
Hemiselolusa
Hemiselolusa
adalah suatu polisakarida lain yang terdapat dalam kayu dan tergolong senyawa
organik. Menurut Casey (1960), kadar hemiselolusa bervariasi antara 15 – 18 %
dalam kayu daun jarum dan 22 – 34 % dalam kayu daun lebar.
3.
Lignin
Komponen
kimia kayu terbesar setelah selolusa adalah lignin. Lignin merupakan senyawa
yang kompleks dan non-karbohidrat. Menurut Panshin het al. (1790), kandungan
lignin dalam kayu bervariasi tergantung jenis kayu. Lignin kayu daun lebar
berkisar antara 13 – 25 %, sedangkan kayu daun jarum berkisar antara 24 – 32 %.
Di dalam kayu, lignin sebagian besar terdapat dalam lamela tengah antar sel dan
dalam dinding sel sebagai penghubung dari polisakarida. Lignin juga sebagai
bahan perekat atau semen antar sekat, sehingga serat menjadi kaku. Dalam proses
pulping, lignin harus dihilangkan dari kayu karena akan menggangu terbentunya
pulp dalam pembuatan kertas. Pengaruh lignin dalam proses pulping maupun mutu
pulp dan kertas adalah menyulitkan dalam penggilingan, pulp berkekuatan rendah,
sulit diputihkan, dan kertas yang dihasilkan bersifat kaku, warnanya kuning dan
mutunya rendah (Kenneth, 1970). Penghilangan lignin dapat dilakukan dengan
menggunakan larutan kimia berupa asam maupun alkali.
4.
Zat
Ekstraksif
Zat
ekstraksif merupakan zat yang diendapkan dalam rongga sel dan terdiri dari bahan-bahan
kimia seperti minyak, yanin, resin, lilin, pekatin, lemak, zat warna, dan asam
organik lainnya. Kandungan zat ekstraksif dalam kayu berkisar antara 2 – 8 %.
Jumlah pada kayu daun lebar (2 – 4 %) lebih kecil dari kayu daun jarum (5 – 8
%). Zat ekstraktif berupa resin dan lemak dapat mengganggu pembuatan pulp
karena menyebabkan kontaminasi pada pembuatan lembaran kertas dan mengendap
pada kertas. Pengaruh lain seperti timbulnya bintik hitam atau coklat pada
lembaran kertas atau yang sering disebut dengan picth trouble (Purba, 1989).
Kayu daun lebar
(kayu keras) yang biasa digunakan pada pembuatan kertas yaitu kayu pohon Akasia
sedangkan kayu daun jarum (kayu lunak) yaitu kayu pohon Pinus. Kayu lunak yang
memiliki panjang dan kekasaran lebih besar digunakan untuk memberi kekuatan
pada kertas. Kayu keras lebih halus dan kompak sehingga menghasilkan permukaan
kertas yang halus. Kayu keras juga lebih mudah diputihkan hingga warnanya lebih
terang karena memiliki lebih sedikit lignin. Kertas umumnya tersusun atas
campuran kayu keras dan kayu lunak untuk mencapai kekuatan dan permukaan cetak
yang diinginkan pembeli.
b)
Bahan
Pembantu
Bahan-bahan
pembantu tersebut sebagai berikut :
·
Air,
diperlukan sebagi pelarut dan pencuci. Air sangat diperlukan dalam pembuatan kertas.
·
Bahan
pemutih, diperukan untuk membuat kertas menjadi putih bersih sebab bahan baku
kertas tidak berwarna. Bahan pemutih tersebut yaitu :
-
Klor/klorin
(Cl2) dan klor dioksid (ClO2)
-
Natrium
hidroksida (NaOH)
-
H2O2
-
Hidrogen
Peroksid
-
Natrium
Peroksid
-
Natrium
Bisufat
-
Kalium
Bisulfat
·
Bahan
penghancur kayu, diperlukan untuk menghancurkan kayu tidak dengan cara mekanis
tetapi bahan reaksi kimia. Bahan penghancur tersebut adalah :
Asam : Asam sulfat
Alkali : Sodium Hidroksid
Asam : Asam sulfat
Alkali : Sodium Hidroksid
·
Bahan
pewarna , diperlukan apabila hendak membuat kertas-kertas berwarna.
c)
Bahan
Pelengkap
Ada dua macam
bahan pelengkap dalam pembuatan kertas yaitu :
1.
Bahan
pengisi, bahan untuk menutupi lubang-lubang halus pada permukaan kertas.
Sehingga diperoleh kertas yang halus dan rata. Bahan-bahan tersebut diantaranya
: kaolin, gips, tanah diatomea, kapur magnesit.
2.
Bahan
perekat, bahan untuk merekatkan kayu atau selolusa agar lebih kuat dan kokoh.
Bahan tersebut diantaranya : perekat arpus, perekat hewani, perekat tepung
kanji.
PEMBUATAN KERTAS
1)
Proses
Pembuatan Bubur Kertas (Pulping)
Proses pembuatan
kertas terlebih dahulu diawali dengan proses pembuatan bubur kertas (pulp).
Pulp adalah suspensi hasil pemisahan serat dari bahan berlignoselulosa seperti
kayu, bambu, kapas atau sisa hasil pertanian (jerami, bagase, merang, dan
lain-lain) yang dapat dipisahkan secara mekanik, kimia, atau semi kimia yang
digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kertas, rayon, papan serat, dan
lain-lain (Anonymous, 1976).
Proses pembuatan
pulp :
A.
Pembuatan
secara mekanik
Dalam proses
ini, pulp dibuat dengan menggunakan mesin saja tidak memakai zat-zat kimia dan
pereaksi-pereaksi kimia. Proses pembuatan pulp secara mekanik yaitu sebagai
berikut :
1.
Kayu
diambil dari hutan produksi kemudian dipotong-potong atau lebih dikenal dengan
log. Log disimpan ditempat penampungan beberapa bulan sebelum diolah dengan
tujuan untuk melunakkan log dan menjaga kesinambungan bahan baku.
2.
Kayu
dibuang kulitnya dengan mesin atau dikenal dengan istilah De- Barker.
3.
Kayu
dipotong-potong menjadi ukuran kecil (chip) dengan mesin chipper. Chip yang
sesuai dengan ukuran standar diambil dan disimpan di tempat penampungan.
4.
Kemudian
chip dimasukkan ke dalam mesin penggilas yang terbuat dari beton hingga lumat,
dicampur dengan air hingga menjadi bubur. Kandungan bubur ini adalah
serat-serat kayu, damar kayu (yang menyebabkan kertas cepat berwarna kuning
apabila kena sinar matahari ), pektin dan lignin. Bahan dasar ini digunakan
untuk pembuatan kertas yang tidak memerlukan keuletan dan untuk pemakaian
jangka pendek misal kertas untuk membuat Koran (MOnareh, 1982).
B.
Pembuatan
secara kimia
Pembuatan
pulp secara kimia yakni dengan mempergunakan bahan-bahan kimia tertentu, untuk
dikenal tiga macam bahan kimia yang mempunyai fungsi berbeda-beda sesuai dengan
jenis kayu yang diolah. Bahan-bahan tersebut adalah :
a. asam sulfat (proses asam)
a. asam sulfat (proses asam)
b. Asam Sulfit
(Proses asam)
c. Soda Natron
(Proses alkali)
1.
Pemilahan
kayu
Tanaman
hasil hutan (kayu) dipilah secara manual, dipilih kayu sesuai kriteria dan
kualitas yang baik yang tentunya memiliki banyak selolusa.
2.
Persiapan
Kayu
Setelah
melakukan pemilahan kayu kemudian kayu disimpan dengan tujuan untuk pelapukan
dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan Log.
Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum disebut Drum
barker. Setelah itu log melewati stone trap (alat yang berbentuk silinder berfungsi
untuk membuang batu yang menempel pada log), setelah itu log dicuci. Log yang
sudah bersih ini kemudian di iris menjadi potongan-potongan kecil yang di sebut
dengan chip. Chip kemudian dikirim ke penyaringan utama untuk memisahkan chip
yang bisa dipakai dengan yang tidak. Chip yang sesuai kriteria disimpan
ditempat penampungan.
3.
Pembuburan
Kayu (Pulping)
serpihan-serpihan
kayu dimasukkan ke dalam ketel pemasak yang disebut digester bersama air dan
bahan kimia yang diperlukan, dipanaskan dengan uap tinggi selam 16 -20 jam. Hal
ini dilakukan agar lignin, pektin dan dammar dapat dipisahkan dan dikeluarkan
dari bahan bahan dasar sehingga yang tertinggal hanya serat-serat kayu murni
dan selulosa. Dengan begitu mutu kertas yang dihasilkan dari bahan ini akan
jauh lebih baik. Tergantung pada jenis kayu yang akan diolah dan bahan kimia
yang dipilih akan diperoleh tiga jenis selulosa sebagai berikut :
·
Pemakaian
soda natron menghasilkan selulosa natron yang lunak dan panjang. Warna selulosa
agak gelap karena itu perlu proses pemutihan jika ingin memebuat kertas putih
dari bahan ini. Hal itu tidak perlu dilakukan kalau tujuannya untuk membuat
kertas bungkus yang tidak berwarna putih. Proses natron baik untuk memisahkan
damar kayu.
·
Pemakaian
asam sulfat menghasilkan selulosa sulfat yang lebih panjang dari selulosa
natron, warna yang dihasilkan pun agak gelap sehingga perlu diputihkan dahulu
apabila hendak membuat kertas putih.
·
Pemakaian
asam sulfit menghasilkan selulosa sulfit yang berkualitas lebih baik dari dua
macam selulosa lainnya. Warna selulosa tetap putih sehingga tidak perlu
pemrosesan lebih lanjut untuk memutihkan.
4.
Pencucian
(Washing)
Tahap
selanjutnya setelah setelah bubur kertas siap, kemudian dicuci dengan tujuan
untuk memisahkan dari cairan sisa hasil pemasakan (sisa zat kimia dan limbah).
Hasil samping dalam poses pencucian yaitu berupa black liquor, debu, lignin.
Efisiensi pencucian diukur berdasarkan tingkat kebersihan bubur kertas dan
jumlah air yang digunakan untuk mencapai tingkat kebersihan tersebut. Proses
selanjutnya pulp di saring (screaning) agar terbebas dari bahan-bahan pengotor
yang dapat mengurangi kualitas pulp.
5.
Refining
Pulp
melewati slot dalam piringan yang berputar untuk memisahkan gumpalan selulosa
menjadi serat dan mempersiapkan pulp untuk proses pembuatan kertas. Serat
dipotong dengan panjang yang seragam dan diperlakukan untuk memperbaiki ikatan
dan kekuatan produk akhir kertas.
6.
Oksigen
Delignification
Kemudian
bubur kertas dicampur dengan oksigen (O2) dan natrium hidroksida (NaOH) di
dalam delignification tower sebelum di cuci didalam tangki pencuci. Tujuan dari
pencampuran ini adalah untuk mengurangi pemakaian bahan-bahan kimia pada tahap
pengelantangan (bleacing), mengurangi kandungan lignin, serta memutihkan pulp.
Dengan mengurangi lignin (delignification) akan dihasilkan bubur kayu yang lebih putih. Senyawa lignin akan lepas dan dihilangkan dengan pencucian dan ekstraksi. Oksigen delignification juga akan mengurangi jumlah klorin yang dibutuhkan dalam proses pemutihan (bleaching). Pulp yang sudah jadi dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki pencuci sehingga liquornya akan terpisah. Liquor yang dihasilkan dimasukkan dalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp yang sudah dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum filter.
Dengan mengurangi lignin (delignification) akan dihasilkan bubur kayu yang lebih putih. Senyawa lignin akan lepas dan dihilangkan dengan pencucian dan ekstraksi. Oksigen delignification juga akan mengurangi jumlah klorin yang dibutuhkan dalam proses pemutihan (bleaching). Pulp yang sudah jadi dikeluarkan dan dicuci dengan air dalam tanki pencuci sehingga liquornya akan terpisah. Liquor yang dihasilkan dimasukkan dalam tanki penampung untuk direcovery. Pulp yang sudah dicuci disaring lagi dengan saringan rotary drum filter.
7.
Pemutihan
(Bleacing)
Bubur
kayu yang menggunakan soda natron dan asam sulfat membutuhkan tahap pemutihan
jika ingin membuat kertas putih sebab pencampuran bubur kayu dengan soda natron
dan asam sulfat membuat warna selolusa agak gelap. Pemutihan menggunakan
bahan-bahan pemutih seperti klorin, natrium peroksid, natrium bisulfat, dll. Klor
dan klor dioksida juga berfungsi sebagai pengikat kandungan lignin dan pulp.
NaOH, O2, H2O2, berfungsi untuk mengikat zat-zat orgnik dan
kandungan lignin dalam pulp serta mempertahankan ikatan sellulosa.
Klorin
yang menjadi bahan penting dalam pemutihan kertas biasanya dapat diperoleh
melalui proses elektrolisis dari NaCl yang menghasilkan Cl2 dan
NaOH. NaOH yang dihasilkan dapat digunakan pada tahap E. Reaksi kimia
elektrolisis dari NaCl diuraikan berikut ini :2NaCl + e- ====> 2NaOH + Cl2
+ H2. Klorin dioksida (ClO2) diperoleh dari sodium klorat
dengan katalis asam sulfit. Produk lainnya adalah Na2SO4
yang dapat digunakan dalam proses kraft pulping. Reaksinya diuarikan berikut
ini.NaClO3 + SO2 ===> 2ClO2 + Na2SO4.
2)
Proses
Pembuatan Kertas
Pada proses
pembuatan ini, bubur kayu yang telah bersih kemudian dimasukkan ke dalam alat
yang disebut hollader yang telah diisi dengan bahan pelengkap (bahan pengisi
dan bahan perekat) dan air. Di dalam alat ini adonan dicampur sampai homogen,
serat-serat selulosa saling berkaitan, pori-pori erat penuh tertutup bahan
pengisi dan seluruh susunan terlumuri bahan perekat. Dalam keadaan ini adonan
telah siap untuk dijadikan lembaran-lembaran kertas. Kemudian adonan basah
dialirkan ke mesin fourdriner. Mesin ini berupa saringan kasa tembaga (fine
mesh bronse screen) meyerupai pita besar yang tidak putus karena terus
berputar. Diatas saringan ini adonan ditebarkan hingga membentuk lembaran tanpa
putus yang terus bergerak. Di tengah-tengah saringan terdapat rol penggilas
(dandy roll) yang berfungs sebagai pemeras air. Lembaran yang telah dilewati
dandy roll kadar airnya berkurang dan rata tebalnya. Keluar dari mesin
fourdriner, kemudian lembaran kertas basah (web) masuk ke dalam mesin press.
Prinsip kerja mesin ini tidak beda jauh dengan mesin terdahulu tetapi lebih
banyak memiliki rol-rol penggilas agar lebih menekan air sebanyak-banyaknya
keluar dari kertas. Press part berfungsi untuk membuang air dari web sehingga
kadar padatnya mencapai 50 %. Hasilnya masuk ke bagaian pengering (dryer). Cara
kerja press part ini adalah kertas masuk diantara dua roll yang berputar. Satu
roll bagian atas di beri tekanan sehingga air keluar dari web. Bagian ini dapat
menghemat energi, karena kerja dryer tidak terlalu berat (air sudah dibuang 30
%). Dryer berfungsi untuk mengeringkan web sehingga kadar airnya mencapai 6 %.
Hasilnya digulung di pop reel sehingga berbentuk gulungan kertas yang besar
(paper roll). Paper roll ini yang dipotong - potong sesuai ukuran dan dikirim
ke konsumen.
http//:ub.ac.id
JENIS-JENIS
KERTAS
1. Kertas
bungkus : untuk semen, kertas lilin
2. Kertas
tisu : sigaret, karbon, tisu muka
3. Kertas
cetak : untuk buku cetak
4. Kertas
tulis : HVS
5. Kertas
Koran
6. Kertas
karton
7. Kertas
hard Board
KEGUNAAN KERTAS
Kertas
berbentuk lembaran yang dibuat dari serat kayu atau bambu. Kegunaan kertas,
antara lain, untuk menulis, menggambar, dan sebagai pembungkus makanan. Kertas
juga dapat digunakan sebagai media untuk membuat koran, majalah, dan buku
tulis. Kertas memiliki jenis yang bermacam-macam, mulai dari kertas yang lembut
hingga kertas karton yang keras. Kertas yang tipis dapat menyerap cairan
sehingga digunakan untuk membuat tisu. Kertas termasuk bahan yang mudah didaur
ulang. Kertas daur ulang merupakan kertas yang terbuat dari kertas bekas. Kertas
merupakan bahan utama dalam percetakan, penyimpanan dan penyebaran informasi.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari
paper ini yaitu bahwa proses pembuatan kertas berkaitan dengan sains teknologi
(sains, engineering, teknologi). Jika ditinjau dari segi sains yaitu kayu
merupakan benda alam yang dapat bermanfaat besar bagi kehidupan manusia karena
kayu memiliki komponen-komponen kimia dan biologis (selolusa, hemiselolusa,
lignin, dan lain-lain) yang mendukung benda tersebut untuk dijadikan kertas,
tissue, dan benda-benda lainnya. Ditinjau dari segi engineering/rekayasa yaitu
kayu yang memiliki sifat keras dan kasar diolah dan dirubah menjadi kertas yang
memiki sifat halus, lentur, mudah robek, dan tidak tahan terhadap air. Ditinjau
dari segi teknologi yaitu ilmu yang digunakan untuk membuat kertas dimulai dari
persiapan bahan baku, pemilahan kayu, pemotongan, pembuatan pulp (bubur
kertas), pencucian (washing), refining, oksigen delignification, pemutihan,
kemudian dibawa ke mesin kertas untuk dijadikan kertas yang berkualitas.
Sumber :
BANTU PROSES KARTU KREDIT BANK BNI SYARIAH
BalasHapusBNI Syariah Hasanah Card Classic credit card
BNI Syariah Hasanah Card Classic
Mencari kartu kredit yang menggunakan prinsip syariah? BNI Syariah Hasanah Card Classic jawabannya yang menggunakan Akad Kafalah, Qardh, dan Ijarah.
TLP/SMS/WA DI 085600125176facebook di kartu kredit syariah atau di duniabuana@rocketmail.com. alamat email di rooly88@gmail.com, melayani nasabah di seluruh nusantara
BP CHAIRUL SARTO UTOMO
Berikut Alamat dan Nomor Telepon Bank BNI Syariah Kantor Cabang Semarang.
Alamat: Jl Ahmad Yani No. 152, Semarang 50242.
Nomor Telepon: (024) 831 3247 831 5027
Nomor Faks: (024) 831 3217
karyawan lampirkan syarat fc ktp slip gaji min 3 juta npwp wajib, wiraswasta lampirkan fc ktp,npwp,siup dan tdp untuk wiraswasta wajib ada no fixline ( telp kabel ) di tempat usahanya
proses berkas dikirim via emai/wa/line/bbm dan 100% aman bisa hub no bni syariah ahmad yani untuk menanyakan nama saya ,atau
BNI Syariah Call Center 500046 atau 68888 melalui ponsel.pin 5ce06341
TLP/SMS/WA DI 085875397672/FB kartu kredit syariah atau di duniabuana@rocketmail.com. alamat email di rooly88@gmail.com, melayani nasabah di seluruh nusantara
(Y)
BalasHapusMenjual berbagai macam jenis Chemical untuk cooling tower chiller evapko boiler oli industri, defoamer anti busa dll untuk info lebih lanjut tentang produk ini bisa menghubungi saya di email tommy.transcal@gmail.com
BalasHapusApabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
BalasHapusTerjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial
Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Coagulan
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Coagulant
Flokulan,nutrisi, bakteri
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium
Proses pembuatan pulp dimulai dari penyediaan bahan baku, dengan cara mengambil dari hutan tanam industri kemudian disimpan dengan tujuan untuk pelapukan dan persediaan bahan baku. Kayu yang siap diolah ini disebut dengan Log. Kemudian log di kupas kulitnya dengan alat yang berbentuk drum disebut Drum barker Jasa Penulis Artikel jual kardus bekas
BalasHapus